baru kemarin gw mendapat sebuah email yang datangnya dari perusahaan advertising Matari yang namanya cukup "nyangkut" di ingatan gw! (apa mungkin karena dosen pemasaran gw kerap menyebut nama tempat, dimana dulu ia pernah kerja?) isi email itu cukup singkat dan menyatakan bahwa perusahaan itu sedang sangat sibuk dan tidak mempunyai cukup counterparts untuk mendampingi para peserta PKL.
berarti gw tidak bisa magang di perusahaan itu. Oke no problemo!
Jika dihitung dari sekarang, maka genap dua bulan periode waktu dari gw ngirim email itu sampe email itu dibalas. Lama yah? tapi gw sangat menghargai balasan email itu walaupun lama! seingat gw, gw mengirim enam email ke perusahaan advertising yang berbeda, tapi hanya dua yang dibalas, dan cuma 1 yang memberikan respon yang gw harapkan.
pokoknya 1 email yang gw dapet, datang dari Lowe Advertising yang langsung membalas email gw dalam tempo waktu dua hari. Pihak Lowe sendiri sangat terbuka dalam menerima magang. Gw seneng banget waktu itu, walaupun akhirnya gw ga jadi ngirim lamaran magang ke Lowe.
Pada intinya gw sangat menghargai balasan email dari kedua perusahaan advertising itu. Gw merasa ada penghargaan. Gw pikir itu penting, karena gimana pun hidup-matinya perusahaan advertising juga tergantung dari klien, dan klien juga melihat gimana reputasi perusahaan ini dimata publik. Cuma dari hal-hal kecil ini, seorang gw aja langsung memberikan nilai yang positif. Bayangkan, hanya dari membalas email saja?!
Gw ngga tau gimana dengan perusahaan lainnya? menurut gw kita hidup dalam perkembangan teknologi.. yang memungkinkan kita berinteraksi dengan orang lain dengan berbagai instrumen yang sifatnya modern. Seharusnya email itu bisa sama valid atau sama pentingnya dengan surat konvensional. Apalagi jika kita berinteraksi dengan orang-orang yang ada di sebuah instansi besar. Dan apalagi instansi besar tsb. sangat mengadopsi perkembangan teknologi. Misalnya: perusahaan advertising yang menggunakan animasi flash dalam pembuatan iklan dan website-nya. Jadi, buat apa mencantumkan email address di halaman contact... jika sulit sekali untuk mendapatkan respon.
Buat gw pribadi, interaksi via teknologi itu penting. Mungkin hanya dari membalas email, mengirimkan e-card untuk teman yang berulang tahun, mengirimkan testimonial balasan di friendster,mengunjungi blog milik orang lain atau sekedar mendengarkan orang lain ngomong di chat room. Dari sini, orang lain akan merasa dirinya diperhatikan dan dihargai, walaupun kita dibatasi ruang dan waktu. Bukankah itu kunci dalam menjalin distant relationship yang baik?
Jadi, kenapa ya 4 perusahaan yang tidak memberikan respon itu, tampaknya tidak terlalu menganggap email sebagai sebuah sarana komunikasi yang penting? apa karena email yang sifatnya free, sehingga inbox mereka kepenuhan spam.. dan jadi ngga bisa bedain mana email beneran, mana yang junk? ah masa sih? gw aja yang pake gratisan dari yahoo ada filtering-nya, masa mereka ngga ada?
ah entahlah, tampaknya sulit untuk menjadikan email sebagai sarana komunikasi yang credible dan valid. Tapi walaupun begitu, gw sangat terkesan dengan perusahaan-perusahaan yang ngga cuma sekedar mencantumkan alamat dan nomor kontak mereka sebagai formalitas.
Mungkin suatu hari nanti kalau gw kerja di bagian PR atau customer relation, gw bisa menggerakkan kegiatan komunikasi lewat berbagai celah teknologi.